Hasil yang dicapai :
Ketua : ANDI PRASETYO
Wakil Ketua : RUDI CAHYONO
Sekretaris : SUPRIYADI
Wakil Sekretaris : ABDUL AZIS
Bendahara : MF. TAMZIZ
Koordinator Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan :
Koordinator Bidang Kedaruratan :
koordinator Bidang Logistik :
Koordinator BidangbKesehatan dan Rekontruksi :
Koordinator bidang Humas dan Advokasi :
SOSIALISASI PEMBENTUKAN KELURAHAN TANGGUH BENCANA TAHUN 2015 DI KOTA SURABAYA
Masyarakat yang berada di desa/kelurahan adalah penerima
dampak langsung dari bencana, dan sekaligus sebagai pelaku langsung yang akan
merespon bencana di sekitarnya. Banyak pengetahuan yang dimiliki oleh
masyarakat. Banyak juga pihak lain yang bekerja bersama masyarakat. Oleh karena
itu, dengan memanfaatkan semua yang dimiliki, masyarakat desa/kelurahan perlu
membuat mereka tangguh terhadap dampak bencana, sehingga risiko korban jiwa,
kerugian harta, dan lain lain akan bisa diperkecil dan bahkan dihindari. Masyarakat
yang tangguh bencana (disaster-resilient community) ialah masyarakat yang mampu
mengantisipasi dan meminimalisasi kekuatan yang merusak, melalui adaptasi.
Mereka juga mampu mengelola dan menjaga stuktur dan fungsi dasar tertentu
ketika terjadi bencana. Dan kalau terkena dampak bencana, mereka akan dengan
cepat bisa membangun kehidupannya menjadi normal kembali (John Twigg, 2009).
Sebagai salah satu upaya untuk membangun masyarakat tangguh,
BNPB melalui BPBD Provinsi Jawa Timur memiliki program pengembangan Desa/Kelurahan
Tangguh Bencana. Pelaksanaan program ini tidak berdiri sendiri, melainkan
merupakan penguatan dan pengembangan dari program-program pemberdayaan di desa/kelurahan
yang sudah dilaksanakan oleh kementerian / lembaga, organisasi internasional,
dan organisasi nasional. Program ini adalah bagian dari pengembangan kapasitas
(salah satu elemen dalam sistem nasional penanggulangan bencana) untuk masyarakat
di desa/kelurahan.
Pengembangan Kelurahan Tangguh di Surabaya Tahun 2015 ini
terfokus pada 5 kelurahan di Kel. Gundih Kec. Bubutan, Kel. Lontar kec. Sambikereb, Kel. Jambangan Kec. Jambangan, Kel. Rungkut Mananggal Kec. Gunung Anyar dan Kel. Sidotopo kec. Semampir, sebelumnya tahun 2014 sudah terbentuk 5 Kelurahan dan selanjunya setiap tahun dibentuk 5 Kelurahan.
Program Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana ini bertujuan
untuk :
1.
Mendorong terwujudnya masyarakat desa/kelurahan
tangguh dalam menghadapi bencana lebih terarah, terpadu, terencana dan
terkoordinasi;
2.
Mendorong sinergi untuk saling melengkapi dengan
seluruh program yang ada di desa/kelurahan yang dilaksanakan oleh Kementerian /
Lembaga Organisasi-Organisasi Non-Pemerintah lainnya termasuk sektor swasta.
Pada kegiatan ini peserta juga
diberikan penjelasan mengenai program pengembangan desa/kelurahan tangguh
bencana serta beberapa sesi penjelasan dan diskusi yang mencakup pembahasan :
1.
Peta Ancaman Bencana
2.
Peta dan Analisis Kerentanan
3.
Peta dan Penilaian Kapasitas
4.
Draft Rencana Penanggulangan Bencana
5.
Draft Rencana Aksi Komunitas untuk Pengurangan
Risiko Bencana
6.
Relawan Penanggulangan Bencana (Termasuk Forum
Pengurangan Risiko Bencana)
7.
Sistem Peringatan Dini Berbasis Masyarakat
8.
Rencana Kontinjensi (Termasuk Evakuasi)
9.
Pola Ketahanan Ekonomi
Kedua desa memberikan apresiasi dan perhatian yang tinggi
terhadap kegiatan ini, hal ini tercermin dari antusias peserta kegiatan yang
berperan aktif dalam diskusi-diskusi menyangkut apa saja yang harus mereka
perbuat terhadap desa mereka sehingga bisa menjadi salah satu desa yang tangguh
dalam menghadapi bencana.
Hal yang ingin
dicapai dari pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana ini adalah masyarakat
memiliki kesiapan untuk menghadapi bencana dan kemampuan untuk mengurangi
risiko, serta memiliki ketahanan dan kekuatan untuk membangun kembali
kehidupannya setelah terkena dampak bencana